January 26, 2014
January 03, 2014
(Book) After Rain
January 03, 2014" Have you ever been falling love , Kei?" "Dua puluh sampe tiga puluh kali". Kean memutar bola matanya "...
"Have you ever been falling love, Kei?"
"Dua puluh sampe tiga puluh kali". Kean memutar bola matanya
"Maksud gue, benar-benar cinta. Bukan sekedar cowok yang lo temui di kafe, flirting sebentar, lalu boom, kalian pacaran. Seorang pria yang melengkapi hati lo. Tepat begitu lo melihat senyumnya, lo yakin akan menghabiskan seluruh hidup lo dengannya. Mengabdi. Mencintai. Menikah. Punya anak. Menua bersama-sama. Pernah nggak berpikir sejauh itu? If you do, then he's the one."
"Okay-okay, I got it. Jadi, apa rencana kalian malam ini?"
"A very special dinner. Decent luxurious food. A little wine. A lot of laughter."
August 07, 2013
(Book) Swiss
August 07, 2013"Kamu sadar nggak sih hidup ini nggak adil? Kita kehilangan disaat kita belum siap. Kita harus belajar ekonomi, matematika, akun...
"Kamu sadar nggak sih hidup ini nggak adil? Kita kehilangan disaat kita belum siap. Kita harus belajar ekonomi, matematika, akuntansi. Tapi nyatanya yang harus kita lakuin ya belajar merelakan dan lanjut menjalani kehidupan kan?"
August 07, 2013
(Book) Melbourne; Rewind *spoiler alerts*
August 07, 2013"The song tells the story of your life. There's always a personal history attached to it. Itulah yang menarik dari musik. Setiap o...
"The song tells the story of your life. There's always a personal history attached to it. Itulah yang menarik dari musik. Setiap orang memiliki soundtrack kehidupannya sendiri. Just like how this one particular song reminds me of a person I used to know"
February 03, 2012
(Book) Remember When by Winna Effendi
February 03, 2012Apa pun yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya, cinta akan tetap berada disana, menunggumu mengakui keberadaannya. Bagi kita, senja...
Apa pun yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya, cinta akan tetap berada disana, menunggumu mengakui keberadaannya.
Bagi kita, senja selalu sempurna; bukankah sia-sia jika menggenapkan warnanya? Seperti kisahmu, kau dan dia, juga kisahku, aku dan lelakiku. Tak ada bagian yang perlu kita ubah. Tak ada sela yang harus kita isi. Bukankah takdir kita sudah jelas?
Lalu, saat kau berkata, “Aku mencintaimu”, aku merasa senja tak lagi membawa cerita bahagia. Mungkinkah kata-katamu itu ambigu? Atau, aku saja yang menganggapnya terlalu saru?
“Aku mencintaimu”, katamu. Mengertikah kau apa artinya? Mengertikah kau kalau kita tak pernah bisa berada dalam cerita yang sama, dengan senja yang sewarna?
Takdir kita sudah jelas. Kau, aku, tahu itu.
Bagi kita, senja selalu sempurna; bukankah sia-sia jika menggenapkan warnanya? Seperti kisahmu, kau dan dia, juga kisahku, aku dan lelakiku. Tak ada bagian yang perlu kita ubah. Tak ada sela yang harus kita isi. Bukankah takdir kita sudah jelas?
Lalu, saat kau berkata, “Aku mencintaimu”, aku merasa senja tak lagi membawa cerita bahagia. Mungkinkah kata-katamu itu ambigu? Atau, aku saja yang menganggapnya terlalu saru?
“Aku mencintaimu”, katamu. Mengertikah kau apa artinya? Mengertikah kau kalau kita tak pernah bisa berada dalam cerita yang sama, dengan senja yang sewarna?
Takdir kita sudah jelas. Kau, aku, tahu itu.