(Book) Waiting For You

Ternyata nggak ada yang lebih menyenangkan dibanding saat pulang sekolah, ada paket buku yang datang…

Ternyata nggak ada yang lebih menyenangkan dibanding saat pulang sekolah, ada paket buku yang datang…



Jadi, gue memenangkan kuis berhadiah novel Waiting For You karya R Kurniadi yang diadakan @NovelAddicts dan @Booksstorage. Hehehe makasihhh!

Covernya pink lucu banget! Ekspektasinya bakal disuguhkan cerita manis dan melankolis. Tapi abis itu langsung baca back covernya.
“Kunang-kunang itu asalnya dari kuku orang yang sudah meninggal.”
Lagi-lagi Zamilla diphp-in….. : ))))


Gue pun lanjut membaca beberapa lembar. Namun karena sudah hampir waktu Maghrib, gue sudahi membacanya dan langsung gue masukkan ke tas ransel yang sudah berisi beberapa baju. Mau minggat? Hahahah enggaklah! Rencananya, besok gue ke puncak sama teman-teman sekelas 11 Akuntansi I. Niatnya mau dibaca di sana aja. Sampai di puncak, ketika yang lain tidur siang dan foto-foto, gue kembali melanjutkan membaca. Dih bayangin aja tuh betapa oonnya gue, di vila serem bacanya beginian. (ini kok perjalanan baca bukunya panjang banget ya…)

Synopsis:

Mengisahkan seorang karyawan sebuah toko buku bernama Bella yang memiliki masa kecil kelam bersama almarhum sahabatnya, Jodi. Jodi dan kedua orang tuanya meninggal karena dibunuh oleh perampok di rumah mereka. Saat peristiwa itu terjadi, Bella sedang menginap di rumah Jodi, namun ia mengumpat di sebuah kamar dan untungnya selamat. Dan sebuah percakapan tentang kunang-kunang pada suatu sore di pantai sebelum peristiwa perampokan dan pembunuhan terjadi membuat Bella menyimpan kuku-kuku Jodi yang ia taruh di toples kamarnya hingga kini. Karena saat itu, Bella dan Jodi sama-sama berjanji jika salah satu tiada, yang lain harus menyimpan kuku-kukunya dalam sebuah toples hingga menjadi kunang-kunang. Itupun yang dilakukan Bella. Namun seiring waktu berjalan, kuku-kuku Jodi tak berubah menjadi kunang-kunang. Suatu saat, tempat Bella bekerja mengadakan jalan-jalan ke sebuah pantai dimana dulu pernah dikunjungi Bella dan Jodi. Bella yang tadinya ragu-ragu kemudian mau setelah dipaksa oleh Oka. Oka sendiri merupakan rekan kerja Bella yang menyukai Bella. Selama di pantai, Bella pun tak mampu melepas bayang-bayang Jodi. Itu membuat Oka curiga dan khawatir karena sikap Bella. 
Suatu saat, Bella bertemu dengan pelanggan yang membeli buku tentang fotografi. Namanya Yudis. Dan ternyata, Yudis merupakan anak dari salah satu perampok yang dulu membunuh Jodi dan kedua orang tuanya. Dan yang lebih mencengangkan lagi, ternyata ia adalah seorang psikopat. Yudis membunuh gadis-gadis yang ia sukai hanya karena ia tidak mau mati duluan karena mencintai mereka. Bella pun menjadi sasaran. Namun saat ingin membunuh Bella, Yudis malah menancapkan pisau ke tubuhnya sendiri. Ia kali ini tak mampu membunuh gadis yang ia sukai. Mungkin karena gadis itu merupakan salah satu masa lalunya yang tak terungkap. 
Akhirnya, setelah masalah selesai, Bella menerima Oka menjadi pendampingnya. Ia sadar betul bahwa Oka sudah lama menunggunya selama bertahun-tahun dan tetap setia.


Review :

Pertama, gue sudah tertipu sama covernya. Ini sialan banget :)). Iya iya. Balik lagi sama "dont judge a book by its cover" wk. Sebenernya gue nggak terlalu interest sama genre thriller dan baru kali ini gue memaksakan membaca habis buku thriller-drama. Meskipun tau tema yang diambil itu cukup mainstream. Contoh aja sinema yang ada di salah satu stasiun tv swasta tiap jam 1 siang. Dalam novel ini, yang nggak ketebak yaitu ternyata pengirim sms-sms mesra ke nomernya Bella bukanlah Yudis, tapi Oka. Sialan! Gue jadi deg-degan pas bab terakhir. Kirain si Yudis hidup lagi. Plusnya di situ sih suer.
Tapi ada dua hal yang sangat mengganggu di novel ini. Pertama, playlist di novel ini bener-bener nggak banget.... Tahu Diri oleh Maudy Ayunda, yang adalah soundtrack film Perahu Kertas dan sebelumnya sudah ada dalam bentuk novel juga. Yang ada setelah baca beberapa bait liriknya, jadi keinget Kugy sama Keenan. Dan segenap lagu galau lainnya. Yang kedua, ada beberapa kutipan yang terkesan maksa. Penulis terkesan ingin bukunya quotable dengan menyajikan kata-kata puitis di sela-sela cerita. Tapi terkadang nggak pas. Udah sih itu aja. Selebihnya tetep oke dan mencengangkan kok... Apalagi tuk orang-orang penakut kea aku. 

You Might Also Like

0 comments