Book
Gagas Media
Novel
Review
Romance
STPC
(Book) Melbourne; Rewind *spoiler alerts*
August 07, 2013
"The song tells the story of your life. There's always a personal history attached to it. Itulah yang menarik dari musik. Setiap orang memiliki soundtrack kehidupannya sendiri. Just like how this one particular song reminds me of a person I used to know"
Penulis : Winna Effendi
Penerbit : Gagas Media, 2013
"Pernah nggak, setelah sekian lama nggak ketemu dengan seseorang, lo ingin tahu segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya selama rentang waktu kalian ga bertemu?"
Bercerita tentang Laura dan Max, dua orang mantan kekasih yang bertemu lagi di Melbourne.
Tentang seorang pria yang ingin memperbaiki semuanya dari awal dan memiliki sekali lagi, serta seorang perempuan dengan kebimbangan yang tiada henti. Maximillian Prasetya, cowok yang tergila-gila dengan cahaya jatuh cinta kepada Laura, cewek yang kehilangan earphone-nya di kampus –dan earphone tersebut ternyata jatuh ke tangan Max. Laura Winardi, freelancer yang jadi pacar Max secara sederhana, mahasiswi perbankan yang mutusin Max gara-gara kesalahan yang nggak sengaja dilakukan oleh dua-duanya, yang bikin Max stay 6 tahun untuk nggak berpaling ke siapapun.
Dan di Prudence bar, Laura dan Max masih melakukan apa yang dulu sering mereka lakukan berdua. Sekedar ngopi sambil sama-sama saling mengobrol hingga mempertahankan pendapat, saling menemani hingga larut malam –bahkan hingga pagi-.
"I've never loved anyone else the way I love you". Ujar Max, ketika ketemu lagi dengan sang mantan di Melbourne.
Sebelumnya, Max sempat move on ke Vivi, namun sayangnya mereka putus juga, and he admits, "It's ironic. but sometimes it takes being with the wrong person to realize who the right one is".
Karena sebelumnya Laura nanya duluan,
"How many girls have you gone out with, after we broke up?"
"One. We even moved in together at the point"
"Terus apa yang terjadi?"
"I realized she’s not the one"
Review;
Winna Efendi. Selalu simple, tapi deep banget.
Winna Efendi. Selalu simple, tapi deep banget.
"Cewek banyak, Ra. Tapi yang bener-bener istimewa itu jarang"
"Soalnya lo percaya sama yang namanya the one sih"
"You always say the crazied things"
"And you're the only one who can tolerate the crazy things I say"
idk but it reminds me of Kugy and Keenan lol. Tapi gue bener-bener sejatuh cinta itu sama Max. Read this,
"Gue percaya definisi first love adalah rasa pertama. Saat lo melihat jauh ke dalam mata seseorang dan memutuskan bahwa masa depan dan kebahagiaan lo ada bersamanya. Cinta pertama adalah ketika untuk pertama kalinya dalam hidup lo, lo mampu melihat segala sesuatu dengan lebih jelas. Merasa lebih hidup dan ingin jadi versi terbaik dari diri sendiri, saat dia berada di samping lo. Saat hidup lo berubah berantakan dan masih bisa berpikir, screw this mess, at least I still have you by my side. Itulah makna cinta bagi gue. Momen saat lo menyadari bahwa lo mau berkomitmen, bahkan rela hidup jungkir balik hanya demi satu orang berharga itu. For me, that person was Laura, although she'll never know".
Rewind nunjukin bahwa cinta itu nggak ribet, cinta itu nggak ngeluh. Dan gue super duper salutttt sama Mbak Winna karena sudah membuat tokoh Laura, the soft and so little bitchy girl. Dengan sederhananya, diceritakan Laura dengan mudah jatuh cinta sama Evan, Cee's boyfriend, sahabatnya sendiri. Sejak lulus SMA, Laura dan Cecylia sudah berencana untuk tinggal dan kuliah bareng di Melbourne. Well, Cee adalah cewek yang mudah bergonta ganti pacar. Tapi ketika Cee ngenalin Evan ke Laura sebagai pacar barunya, Laura ngerasa berbeda. Padahal sebelumnya, Laura nggak pernah perduli sama pacar-pacar Cee sebelum Evan. Karena mereka biasanya playboy, mainin Cee, tapi buat Laura, Evan beda. Mulai dari selera musik yang sama. Bahkan Cee pernah ngizinin Laura sama Evan pergi ke konser berdua. Inilah awkwardnya. Ada sedikit kejadian dikala Laura dan Evan nonton konser berdua. Sejak itulah, Laura mulai agak berubah. And see, Max notice that. Max sampai maksa supaya Laura ngaku bahwa dia suka sama Evan, tapi si keras kepala itu malah terlanjut kesal. Bagaimana kelanjutan Laura dan Max? Ah, let us imagine them. Thankyou, Winna.
Quotes
"You can meet someone who just right, but he might not be meant for you. You break up, you lose things, you never feel the same again. But maybe you should stop questioning why. Maybe you should just accept it and move on".
"Apa nggak aneh mantan jadi teman? Its like one of you has hidden agenda or something"
Masa lalu punya cara tersendiri untuk mengejutkanmu, tanpa pertanda.
"I think everyone is scared in their own way. Takut gagal, takut salah, takut nyesel."
"Nyaman adalah berbagi waktu tanpa perlu merasa canggung. Nyaman adalah menikmati keberadaan masing-masing, walau yang dapat kami berikan kepada satu sama lain hanyalah kehadiran itu sendiri. Nyaman berarti tidak perlu meminta maaf saat lengan kami bersenggolan secara tak sengaja, merokok dalam mobil dan bebas mengutak-atik stereo tanpa meminta ijin terlebih dahulu. Nyaman adalah meneleponnya tanpa alasan, hanya karena ingin mengobrol, atau karena ada film baru yang ingin kutonton tapi tidak punya teman untuk diajak. Rasa ini tidak perlu dilabeli, diartikan, atau dianalisa."
“Your body will forget, but your mind often doesn't.”
"Buat gue, perasaan paling nggak enak sedunia adalah sesal. Apa pun yang lo lakukan, lo nggak akan bisa menekan tombol rewind untuk kembali ke momen saat segalanya berubah. Lo nggak akan bisa naik mesin waktu atau memutarbalikkan jarum jam untuk kembali ke masa itu, untuk memperbaiki kesalahan yang lo perbuat, atau mengembalikan keadaan seperti sebelumnya."
“You have to let go of those feelings, Ra. Anger, fear, regret. It’s the only way you can forgive yourself and love again.”
Rewind nunjukin bahwa cinta itu nggak ribet, cinta itu nggak ngeluh. Dan gue super duper salutttt sama Mbak Winna karena sudah membuat tokoh Laura, the soft and so little bitchy girl. Dengan sederhananya, diceritakan Laura dengan mudah jatuh cinta sama Evan, Cee's boyfriend, sahabatnya sendiri. Sejak lulus SMA, Laura dan Cecylia sudah berencana untuk tinggal dan kuliah bareng di Melbourne. Well, Cee adalah cewek yang mudah bergonta ganti pacar. Tapi ketika Cee ngenalin Evan ke Laura sebagai pacar barunya, Laura ngerasa berbeda. Padahal sebelumnya, Laura nggak pernah perduli sama pacar-pacar Cee sebelum Evan. Karena mereka biasanya playboy, mainin Cee, tapi buat Laura, Evan beda. Mulai dari selera musik yang sama. Bahkan Cee pernah ngizinin Laura sama Evan pergi ke konser berdua. Inilah awkwardnya. Ada sedikit kejadian dikala Laura dan Evan nonton konser berdua. Sejak itulah, Laura mulai agak berubah. And see, Max notice that. Max sampai maksa supaya Laura ngaku bahwa dia suka sama Evan, tapi si keras kepala itu malah terlanjut kesal. Bagaimana kelanjutan Laura dan Max? Ah, let us imagine them. Thankyou, Winna.
Quotes
"You can meet someone who just right, but he might not be meant for you. You break up, you lose things, you never feel the same again. But maybe you should stop questioning why. Maybe you should just accept it and move on".
"Apa nggak aneh mantan jadi teman? Its like one of you has hidden agenda or something"
Masa lalu punya cara tersendiri untuk mengejutkanmu, tanpa pertanda.
"I think everyone is scared in their own way. Takut gagal, takut salah, takut nyesel."
"Nyaman adalah berbagi waktu tanpa perlu merasa canggung. Nyaman adalah menikmati keberadaan masing-masing, walau yang dapat kami berikan kepada satu sama lain hanyalah kehadiran itu sendiri. Nyaman berarti tidak perlu meminta maaf saat lengan kami bersenggolan secara tak sengaja, merokok dalam mobil dan bebas mengutak-atik stereo tanpa meminta ijin terlebih dahulu. Nyaman adalah meneleponnya tanpa alasan, hanya karena ingin mengobrol, atau karena ada film baru yang ingin kutonton tapi tidak punya teman untuk diajak. Rasa ini tidak perlu dilabeli, diartikan, atau dianalisa."
“Your body will forget, but your mind often doesn't.”
"Buat gue, perasaan paling nggak enak sedunia adalah sesal. Apa pun yang lo lakukan, lo nggak akan bisa menekan tombol rewind untuk kembali ke momen saat segalanya berubah. Lo nggak akan bisa naik mesin waktu atau memutarbalikkan jarum jam untuk kembali ke masa itu, untuk memperbaiki kesalahan yang lo perbuat, atau mengembalikan keadaan seperti sebelumnya."
“You have to let go of those feelings, Ra. Anger, fear, regret. It’s the only way you can forgive yourself and love again.”
0 comments