Drama
fall in love
fiction
flashfiction
girl
guy
healer
love
met
ready
Romance
someone
teddy adhitya
Belum Tepat
September 06, 2017
"Jadi, menurut kamu?”
“Hm? Menurutku gimana?”
Gadis itu menoleh, bertanya balik
dengan raut bingung.
“Ya.. Gimana kalo kita pacaran
aja? I like you”
Gadis itu kemudian tertawa kecil,
“Apa yang kamu suka dari aku?”
“I don’t know, but I guess.. Mostly it’s about your personality”
“Well.. I don’t have a good
personality”
“I’m not asking for a good personality. I met yours, and I love it”
Mereka serempak bertatapan. Lalu si gadis memecah keheningan,
mencoba menunjuk gemas pria berkali-kali dengan telunjuk tangan kanannya.
“Kamu..
Sejak kapan jadi gombal gini, sih?”
“Hah? Aku nggak biasanya gombal
sih..” Pria itu membetulkan letak kacamata yang sedikit turun di hidungnya, nampak
kebingungan
...... “Oh, ini flirting ya jatuhnya?”, tanyanya setelah diam sebentar sembari
mengernyitkan alis dengan wajah polos.
“Nah, kan!” Gadis itu memalingkan
wajah ke sekitarnya dengan mendengus sebal, namun tertawa renyah setelahnya.
“Kamu ini tuh cuma pura-pura lupa aja selama
ini kamu flirting dengan banyak cewek
di luar sana. Pake ngaku-ngaku nggak biasa gombal lagi”
Si pria ikut tertawa, malu sedikit. Kala itu pukul 11 malam dan udara dingin makin menusuk kulit, tak peduli
seberapa rasa dan gelak tawa kedua manusia ini mencoba menghangat.
....“No, I’m kidding. I’m not that guy. I’m not good in making love poems or telling you that I love you,
telling you how beautiful and adorable you are, well, even though you are”
Si gadis terkesiap, mencoba
melirik si pria dengan bola mata yang diarahkannya dalam-dalam ke sisi kiri,
tapi tidak sampai menoleh. Ada debaran yang mulai meriuh di dadanya. Gadis itu menunduk, terlihat
sedikit berpikir agak lama kemudian menggeleng sembari tersenyum, bahunya
bergetar pelan.
“I don’t know”, pecahnya sembari mengadahkan wajah dan menoleh.
“What? What you don’t know?”
“I don’t know what answer should I give you.. You know.. The feeling.. When you have to answer the questions you
haven’t prepared for”
“I don’t prepare myself to fall in love with you”
“Fab..” si gadis menghela
nafasnya, terpaku dengan jawaban yang baru saja ia dengar.
Pria itu membuang nafas pelan. Menganggukan
kepala kemudian menggaruk hidungnya yang tiba-tiba terasa gatal. Ia kembali
buka suara.
“I guess you just don’t know the right time to tell me. To answer the
question” ....“It’s just about “when”, right?” Tanyanya dengan mengernyitkan
alis.
“Iya, ya?” gadis itu bertanya
balik. Ia melihat si pria mengangguk dengan memberikan tatapan lembutnya. Ia
terpaku selama beberapa detik, karena sebenarnya mata teduh si pria memang
menjadi favoritnya sejak beberapa bulan yang lalu. Gadis itu pun menghembuskan
nafas berat.
“Fab, I’m sorry I dissapointed you”, ia melingkarkan rambut ke
belakang telinganya. Mencoba menjelaskan. .....“I’m confused”
“Yeah, you’re confusing” jawab pria itu dengan cepat.
“What?!" si Gadis balik menyunggingkan senyum kecil.
“It’s okay. Jangan bingung, nggak
usah buru-buru. Aku nanya ke kamu gini juga perlu waktu. The choice is still yours, but
all you need to know is I still like you the same since the day one”
Mereka saling menatap. Lalu
memalingkan wajahnya masing-masing, si pria tersipu malu dan tak menyangka bisa
mengutarakan perasaannya, sementara si gadis menggigit bibirnya karena sangking
gemasnya. Tapi kemudian si gadis merenung, meratapi hamparan rumput di
sekelilingnya. Ia lupa masih ada banyak hal yang harus diselesaikan.
Pict source: Google.com
Pict source: Google.com
0 comments