March 22, 2014
(Flashfiction) Dewi Air Mata
March 22, 2014“Mengapa engkau terus menangis?” Diana melepaskan kedua tangannya yang menutupi hampir seluruh wajahnya. Mengadahkan kepalanya sedikit. ...
“Mengapa engkau terus menangis?”
Diana melepaskan kedua tangannya yang menutupi hampir seluruh wajahnya. Mengadahkan kepalanya sedikit. Di hadapannya, ada seorang gadis yang sangat cantik seperti bidadari.
“Pacarku…...”
Ujar Diana masih terisak, sambil kembali menyembunyikan wajahnya. Tidak tahan dengan beban yang ia hadapi. Namun gadis yang berdiri di depannya itu bukan menunjukkan wajah iba, namun malah memasang wajah ketus.
“Huh. Cowok itu banyak! Kamu nggak perlu nangis!”
“Pacarku…...”
Ujar Diana masih terisak, sambil kembali menyembunyikan wajahnya. Tidak tahan dengan beban yang ia hadapi. Namun gadis yang berdiri di depannya itu bukan menunjukkan wajah iba, namun malah memasang wajah ketus.
“Huh. Cowok itu banyak! Kamu nggak perlu nangis!”