Wonder (2017)

tissues, please!

tissues, please!
Wonder adalah film drama keluarga yang diadaptasi dari novel bestseller karya RJ Palacio berjudul sama tahun 2012. Disutradarai oleh Stephen Chbosky (The Perks of Being Wallflower), Wonder hadir sebagai film yang penuh dengan message tentang kebaikan.

Auggie (Jacob Tremblay), anak berusia 10 tahun yang mengidap kraniofasial, -termasuk sindrom Treacher Collins yang bikin wajahnya jadi nggak berkembang sempurna- tinggal di North River Height, Manhattan bersama kakak perempuan dan kedua orang tuanya. Auggie ini sadar kalau dia bukan kayak anak normal lainnya, tapi di sisi lain dia juga ngerasa bahwa dia sama saja dengan anak seusianya: suka ice cream, main sepeda, senang dengan maincraft, jago sains, suka bertarung lightsaber dengan sang ayah dan lanjut nonton Star Wars, his fave is Boba Fett. 



Auggie yang selama ini homescholling, tiba-tiba harus memulai harinya memasuki sekolah formal, SMP Beecher Prep. Mempersiapkan diri untuk terus berjalan ketika semua pandangan terarah padanya karena kondisi wajahnya, and of course the worst... menghadapi bullying oleh Julian (Bryce Gheisar) dan kawan-kawannya. Pertemanannya dimulai dengan Jack (Noah Jupe) dan Summer (Millie Davis).

Auggie punya kedua orang tua, Isabel (Julia Roberts) dan Nate (Owen Wilson) yang nggak pernah menyerah atas kondisinya. Sehingga itu yang bikin kakak perempuan Auggie, Via (Izabela Vidovic) ngerasa sedih karena bertahun-tahun orang tuanya cuma memprioritaskan Auggie. Via ngerasa bahwa kehadirannya hanya bayangan. Kalau ibarat tata surya, Via, orang tuanya adalah planetnya, dan Auggie adalah pusat tata suryanya. Tapi Via segitu hebatnya hiding her jealousy, dia pun seringkali menahan dirinya dan tetap jadi malaikat buat Auggie. You’re the best sister, Vi! 
Wonder is truly worth watching. Everything looks shining. The characters, scenes, the dialogues, conflicts. Cuma memang konflik yang disajikan seringan itu. Cepet muncul, cepet pula terselesaikan. Imo, yang jadiin Wonder ini bagus banget adalah ngga menyeluruh disuguhin dari sudut pandang Auggie, yang dianggap sebagai peran utama. Anak dengan kekurangan yang harus ngelewatin masa-masa sulit di usianya, tapi juga dari sudut pandang tokoh lain. 
Not everything in the world is about you”, dialog Via yang monohok ketika ngadepin Auggie yang lagi ngambek. Hampir semua tokoh di sini diceritain latar belakangnya dengan nama mereka masing-masing yang muncul di intertitles. Ini nyampein bahwa setiap orang pasti punya titik hidup terrendah dalam hidupnya, setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan, bahkan terkesan jahat. Namun tiap orang pasti punya hati yang baik, dan semua tokoh di sini, choosing to be kind. Sesuatu yang harus kita maknai juga ikuti di dunia nyata. 

Selain itu ada cameo pulak dari luar angkasa hahaha.



“There should be a rule in the world that everyone should get a standing ovation at least once in their lives” 
“Be kind, for everyone is fighting a hard battle. And if you really want to see what people are, all you have to do is look”


You Might Also Like

0 comments